Raih penghasilan di kantor dan di mana saja

Sabtu, 27 Oktober 2012

Duh, Atasan kok Kurang OBYEKTIF ?!

Punya keluhan seperti itu?
Seorang pembaca majalah CHIC berkonsultasi pada ahli-nya di kolom CHICnCareer:

Saya mempunyai atasan perempuan yang sering membicarakan kejelekan
bawahan di mata big boss.
Selain itu atasan saya jg terlihat sekali pilih kasih dengan bawahan lainnya.
Hanya karena pengaruh seseorang yang dekatdengannya,
ia langsung menyimpulkan anak buah yang satu bagus dan yang satu kurang
tanpa melihat kinerja ‘real’ bawahannya.
Hal ini berimbas pada penilaian kinerja yang kurang objektif.
Bagaimana menyikapi sikap atasan yang seperti itu?
Saya khawatir dia akan menjatuhkan dan memberikan penilaian yang jelek
tentang saya dan rekan lainnya.

CHIC 113.18Aprl-2Mei2012


wolipop.detik.com



Donna Turner seorang Praktisi Sumber Daya Manusia Experd menjawab pertanyaan di atas.
Ada beberapa kekeliruan penilaian yang berpeluang dilakukan oleh pemberi nilai, antara lain:

EFEK HALO
Atasan menilai kinerja seseorang dari kesan pertama. Jika kesan pertamanya baik, maka ia cenderung menilai baik seseorang selamanya.

PRASANGKA PRIBADI
Misalnya, atasan pernah mempunyai pengalaman tidak baik dengan anak buahnya, hal ini akan diingat terus dan mengakibatkan atasan cenderung menilai buruk kinerja anak buah tersebut untuk selamanya.

KECENDERUNGAN NILAI-TENGAH
Kecenderungan memberi nilai ‘cukup’ pada setiap aspek kerja sebagai nilai ‘aman’ hingga kurang tajam menilai aspek kelebihan anak buah. Berdapak anak buah senantiasa dinilai ‘cukup’saja.

KECENDERUNGAN TERLALU MURAH HATI
Cenderung menilai terlalu tinggi sehingga kurang menampilkan kapasitas sesungguhnya dari anak buah.

ADANYA PERBEDAAN BUDAYA
Misal, budaya berpandangan bahwa nilai C(cukup) adalah kurang baik, sementara nilai B (baik) atau SB (sangat baik) adalah baik. Sehingga supervisor tertentu cenderung memandang kurang baik atas kinerja seorang anak buah yang pernah mendapat nilai C dari supervisor sebelumnya.

EFEK RECENCY
Kecenderungan menilai kinerja anak buah berdasarkan pengalaman terkini atau pengalaman terakhir saat supervisor berinteraksi dengan anak buah. Dampanya bila yang diingat adalah kinerja yang kurang menyenangkan, maka untuk seterusnya kinerja anak buah tersebut bisa dicap kurang menyenangkan.

STEREOTIP
Aspek kesamaan budaya,ras, usia,jenis kelamin, dan aspek mendasar lain, memungkinkan supervisor memberi penilaian yang lebih baik pada anak buah yangmemiliki kesamaan latar belakang dengan dirinya dibanding anak buah lain yang memiliki latar belakang berbeda dengan dirinya.

Nah, udah tahu kan kenapa atasan punya kecenderungan seperti itu, yuk kita manfaatin atasan yang kurang OBJEKTIF untuk mendukung karir kita -- http://indonesia-berkarir.blogspot.com/b/post-preview?token=efUWpzoBAAA.xbLQufg4bOwwxMzMcf4GZQ.SjD7RqWaxEvtJITdLJ9DbQ&postId=3458620064013853568&type=POST

sumber : majalah CHIC 113.18Aprl-2Mei2012.
Konsultasikan masalah karir kamu redaksi CHIC email : chic@gramedia-majalah.com
Subjek: CHIC Career.
Sebutkan nama/usia/kota/pekerjaan/no.telepon.

0 komentar:

Posting Komentar